MITA/CARI

Kamis, 20 Mei 2010

SURVIVAL/PERSIAPAN MENDAKI GUNUNG

PERSIAPAN MENDAKI GUNUNG DAN MASUK HUTAN( HIKING)
Oleh : Enzuharisman, S. Pd

Cerita ini saya tulis khusus bagi tuan-tuan yang gemar berpetualangan kehutan dan hobi mendaki gunung. Ini hanyalah pengalaman yang tak terlupakan ketika saya dan kawan-kawan dari ZAHIR Indonesia mendaki gunung Sarung Keris (gunung kedua tertinggi dipulau Sabang) dimana pada waktu itu kami kehabisan bekal, menolong kawan yang tak sanggub berjalan, kehilangan arah dan terputusnya komunikasi dengan penunjuk jalan yang sudah duluan berjalan kedepan . Untuk itulah tuan-tuan perlu menyiapkan beberapa hal sebelum Mendaki gunung atau menjelajahi hutan rimba (hiking) diantaranya adalah:
1. Perbekalan makanan, pilihlah makanan yang ringan tapi mengenyangkan dan berenergi seperti: Roti Kabin, roti TB, Nasi bungkus, Martabak dan lain-lain yang tahan basi.
2. Minuman, sebanyak apapun minuman yang kita bawa pasti tak mencukupi perbekalan kita diperjalanan, tapi tuan-tuan tak perlu kuatir, sebab hutan banyak menyediakan air, seperti mata air, dan paling kurang dalam pohon rotan dan bak trieng. Dengan itu jangan lupa bawa parang yang tajam.
3. Alat komunikasi, salah satu alat komunikasi yang paling efektif jika kita berpetualangan dihutan rimba adalah HT (Handy Talky) perangkat ini dapat beroperasi dengan tanpa menggunakan sinyal atau satelit. Karena perlu tuan-tuan ketahui bahwa dihutan rimba, kadang kala kita tidak akan menemukan sinyal HP. (jangan lupa baterai cadangan)
4. Peta, ini perlu dibawa untuk mengetahui arah tujuan kita.
5. GPS (Global Positioning Satelit), Alat ini berfungsi untuk mengetahui posisi kita jika tersesat, dan memudahkan tuan-tuan mencari arah tujuan.
6. Kompas, adalah alat penunjuk arah yang paling klasik dan kuno, sampai Sekarang orang belum menemukan penggantinya. Dengan alat ini tuan-tuan dapat melihat arah kiblat, membantu arah mencari mata angin, tegangan listrik dll
7. Parang yang tajam dan kuat, parang sangat membatu kita dalam menyelamatkan diri dari serangan binatang buas, memotong bak trieng dan rotan untuk mengambil air minum, membuat tenda darurat, membuat tandu darurat dari pohon, pembersih rintangan seperti pohon berduri yang menghalangi jalan dll.
8. Baju anti hujan/mantel. Coba tuan-tuan bayangkan jika tiba-tiba turun hujan lebat ditengan hutan, untung ana ada bawa mantel.
9. Sepatu, pokoknya kuat, tidak jebol dan tidak tembus bila kena duri hutan. Sebaiknya menggunakan sepatu yang tahan air dan punya bunga yang menggigit.
10. Senter, alat penerang jika malam tiba.
11. Tali, biar kecil asal kuat, Sangat berguna untuk membuat tandu darurat, mendaki dan menuruni areal terjal dll.
12. Garam dapur. Selain rajanya segala kuah, garam dapur juga berfungsi sebagai tameng dari serangga, ular dan pacat hutan yang ditabur disekelilingi tenda.
13. Kamera, pasti tuan-tuan sudah sangat tau fungsinya
14. korek api atau mancis.




15. Obat-obatan, Bawalah obat-obatan yang sifatnya sangat pribadi, seperti obat sakit kepala, obat sakit perut, obat mual, obat-obatan luka luar, pembalut luka, pembersih luka/alcohol, balsem, minyak kayu putih dll yang dianggab sangat perlu.
16. Bawang putih, digosok kesesuatu untuk mengusir ular.
17. Al-Qur’an saku.
18. Buku petunjuk shalat praktis.
19. Kaos kaki tebal 2 pasang
20. Sarung tangan
21. Topi rimba/pet
22. Sleeping bag/materas
23. Jacket tebal
24. Alat tulis
25. Kantong plastic Packing, jika hujan
26. Ransel anti hujan (60 L)
27. Peluit
28. Alat memasak darurat lengkap dengan bahan baker (kapur barus)
29. Kuali kecil
30. dll



Sekilas Pengetahuan Survival


Dengan pengetahuan survival (bertahan hidup) yang andal, tuan-tuan seperti mempunyai jurus pamungkas yang sewaktu-waktu bisa dikeluarkan di saat posisi terjepit. Sebagian dari ilmu survival itu adalah pengetahuan tentang aneka tumbuhan liar yang layak dan aman untuk dimakan. Menurut para ahli, 10% dari keseluruhan jenis tumbuhan berbunga di dunia ada di indonesia. Artinya kita memiliki kurang lebih 25.000 jenis tumbuhan berbunga. Jika ditambah dengan tumbuhan tak berbunga dan jamur, maka jumlahnya akan berlipat-lipat.

Adapun cirri-ciri dari tumbuhan/buahan yang biasa kita makan yang perlu tuan-tuan ketahui diantaranya adalah:

1. Setiap tumbuhan yang dimakan oleh satwa liar maka boleh dimakan oleh manusia. Baik berupa daun-daunan, umbi-umbian, buah-buahan maupun berbentuk batangan seperti batang pisang, sagu, kelapa dll. Ingat ganja juga dimakan oleh binatang buas, tapi tuan-tuan saya larang!!
2. Daun-daunan yang berbau Manis, rasakan sedikit. Jika terasa enak makanlah alakadarnya.
3. Sementara itu beberapa jenis tumbuhan yang mungkin ditemui di hutan dan dapat dimakan meliputi beragam jenis. Di antaranya keluarga palem-paleman, misalnya kelapa, kelapa sawit, sagu, nipah, aren, dan siwalan. Bukan hanya bagian umbutnya (bagian ujung batang muda dan berwarna putih) yang bisa dimakan, tapi juga buahnya (seperti kelapa dan siwalan).
4. Jenis jambu-jambuan yang masuk dalam keluarga myrtaceae juga banyak dijumpai di hutan. Ciri-ciri myrtaceae adalah daunnya berbau agak manis jika diremas. Bunganya memiliki banyak sekali benang sari dengan buah yang enak dimakan. Tumbuhan semak dari keluarga begonia juga bisa jadi penyelamat dalam keadaan darurat.daun begonia umumnya berbentuk jantung tidak simetris. Beberapa jenis dijadikan tanaman hias. Bila tangkai daunnya yang masih muda dikupas dan dimakan, rasanya masam dan sedikit pahit.
5. Beberapa jenis keladi umbinya bisa dimakan, meski pada jenis lain umbinya menyebabkan gatal di mulut dan bibir. Untuk itu dianjurkan untuk tidak sembarangan melahap keladi hutan. Sebaiknya dicoba dulu dalam jumlah kecil. Hindari makan iles-iles ( amorphophallus sp.) tumbuhan merambat dan melilit di pohon lain, bisa dimakan jika lilitan batang ke arah kanan (searah dengan jarum jam). Di antaranya gembili ( dioscorea aculeata), gembolo ( dioscorea bulbifera), ubi rambat. Tapi bila arah lilitannya ke kiri (berlawanan arah jarum jam) dan batangnya berduri, harus ekstrahati-hati.
6. Rebung, seperti rebung bambú yang masih muda, rebung kelapa, rebung rotan (gue simueleng rasanya agak pahit, sebaiknya dibakar dulu) dan rebung sagu yang biasanya banyak terdapat dihutan belantara.



Bagai mana cara mencoba tumbuhan yang akan dimakan?

cara mencoba tumbuhan yg belum kita kenal sebelum dimakan adalah sebagai berikut:

1. Oleskan pada kulit tangan tunggu beberapa saat jika terasa gatal waspada mungkin itu tumbuhan beracun.

2. Bila di tangan tidak gatal coba oleskan di pipi dan jika gatal hati-hati bisa jadi kurang aman untuk dimakan.


3. Bila di tangan dan pipi tidak gatal jangan dimakan dulu, oleskan pada bibir karena bibir adalah bagian paling sensitif. Tunggu beberapa saat bila terasa gatal berarti tumbuhan tersebut tidak layak untuk di makan. Dan bila tidak gatal berarti aman untuk di makan.

Ciri-ciri tumbuhan yang membahayakan

1. Tumbuhan yang mempunya bulu yang tebal, seperti kemaduh dan jelatang. Bila terkena kulit kita akan terasa gatal dan panas, tapi tua-tuan tak usah kuatir, segera ambil akarnya tumbuk sampai pecah 3 atau 4 lalu gosok-gosokkan kekulit yang gatal, insya Allah Allah akan sembuhkan. Ingat jenis jelatang gajah sangat berbahaya.
2. Tumbuhan lain yang perlu disingkirkan adalah tanaman yang daunnya bergetah pekat, berwarna mencolok, berbulu, atau permukaannya kasar.
3. Jenis gadung( dioscorea hispida), yang beracun, walau tetap dapat dimakan setelah melalui proses pengolahan khusus.
4. Jenis Namur tertentu, Untuk mengetahui jamur itu beracun atau tidak, bisa dilihat dari bentuk, warna, dan tempat tumbuhnya. Sementara di laboratorium, bisa dilakukan analisis secara kimiawi maupun dengan hewan percobaan. Tetapi jika sedang dihadapkan pada masalah mendesak survival di hutan belantara, mustahil bisa pergi ke laboratorium dulu untuk memastikan apakah jamur yang ditemukan itu beracun atau tidak. Karena itu kita perlu mengenal jamur-jamur yang biasa dikonsumsi masyarakat. Untuk menghindari makan jamur liar beracun, perlu diketahui ciri-cirinya. Yaitu, warna payungnya gelap atau mencolok misalnya biru, kuning, jingga, merah. Perkecualian untuk jamur kuping dengan payung coklat yang toh juga dapat dimakan. Bau tidak sedap lantaran kandungan asam sulfida atau amonia juga sekaligus menunjukkan jamur tersebut tak layak konsumsi.

Tahukah anda, beberapa jenis jamur ada yang memiliki cincin atau cawan pada tangkainya, misalnya jenis amanita muscaria, dalam bahasa jawa disebut supa-upas. Bentuknya seperti payung putih kekuningan, bagian payungnya warna merah bintik-bintik putih. Awas, racun pada jamur ini tergolong racun kuat. Beda dengan jamur merang ( volvariella volvacea), meski mempunyai cincin tetapi bisa dimakan. Jamur beracun umumnya tumbuh di tempat kotor, misalnya pada kotoran hewan dsb. Mereka dapat berubah warna jika dipanasi. Jika diiris dengan pisau perak atau digoreskan pada perkakas perak akan meninggalkan warna biru. Warna biru ini disebabkan kandungan sianida atau sulfida, yang beracun. Sementara nasi akan berwarna kuning jika dicampur jamur beracun. Petunjuk lain, ia juga tidak dimakan oleh hewan liar. Repotnya jenis jamur ini juga berbahaya kalau sampai sporanya menempel pada kulit, karena dapat menyebabkan kulit gatal, bahkan melepuh.

Bagaiamana ciri-ciri orang yang keracunan jamur? Selidikilah, apakah ia pusing, perut sakit terutama ulu hati, mual, sering buang air kecil, tubuh lemas, pucat? Jika ia muntah, adakah darah pada muntahannya? Racun akibat jamur cukup ganas juga, kalau tidak tertolong korban bisa meninggal setelah 3 - 7 hari. Sebelum dimakan, tumbuhan liar di hutan sebaiknya dimasak dulu untuk mengurangi dampak buruk seperti diare dan alergi.

Bagaimana jika keracunan?

Bagaimana kalau sedang coba-coba makan tumbuhan hutan lantas keracunan? Masih ada upaya menetraliskan. Upayakan untuk memuntahkannya dengan jalan “dipancing-pancing”. Jika sudah muntah minumlah air kelapa. Pil norit mungkin bisa juga membantu mengurangi kadar racun, kalau ada.

Ciri-ciri hewan hutan yang boleh dimakan

Hewan/binatang hutan yang boleh dimakan adalah seluruh hewan yang dihalalkan oleh agama. Seperti belalang, ikan, rusa hutan, kancil, kelinci, madu lebah jenis burung seperti beureugom, rampineung, beuruak, dll yang disembelih atas nama Allah. Namun apa bila Sangat darurat maka semua binatang yang ada didepan tuan-tuan boleh dimakan asal tidak beracun. Dianjurkan untuk mempelajari kembali tentang hewan yang halal diimakan kepada ustad atau tengku yang yang ada ditempat anda.

Hewan berbahaya

Ada beberapa jenis hewan yang anda harus berhati-hati bahkan menjauh bila jumpa dengannya seperti harimau, Ular, serigala, kala jengking, kerbau liar, benteng, beruang, kelelawar penghisab darah, pacat…iiihhh, dll

Trik Menghadapi hewan berbahaya

Apa bila jumpa dengan harimau (rimueng) segera anda berbentuk lingkaran bulat dengan teman-teman anda, seraya mengeluarkan parang dan jangan sesekali membelakanginya, karena harimau biasanya akan menerkam tengkuk anda dari belakang. Atau bila anda seorang diri segera punggung anda rapatkan ke pohon besar seraya menatap mata harimau dengan parang terhunus sambil mengucap asma Allah, sebab tubuh anda sudah Sangat dekat dengan kubur. Kalau dia mendekat maka tebaslah, usahakan untuk memanjat pohon yang tinggi, ingat anda atau harimau yang jadi pemenang!

Bila jumpa dengan ular (uleu) disarankan untuk menjauh, dan menghindari berdiri dipohon kayu atau tonggak, karena ular dengan sangat mudah melilit anda. Dengan itu siapkan parang terhunus, waspadai segala kemungkinan sambil berdo’a didalam hati. Bila ada garam lemparkan ketubuhnya, nyalakan api kalau memungkinkan, kalau ada bawang putih gosok-gosokan kekesesuatu, karena ular sangat alergi terhadap bau bawang putih. Berteriaklah minta tolong kepada teman anda.

Bagaimana menghadapi beruang (cagee)? Beruang akan menyerang manusia dengan tangan dan kaki sebelah kirinya, dengan itu tuan-tuan harus menghindari sebelah kiri beruang. Ingat beruang sangat kuat, tubuh kita bisa dirobek dua hanya dengan sekali hayun. Tapi beruang tidak kuat dalam berlari, dengan itu keputusan untuk melarikan diri jika kepepet dengan beruang itu sangat tepat. Ingat jangan coba-coba manjat pohon. Sebab pohon memang tempat mainnya....

Jika anda berhadapan dengan kerbau liar (keubeu uteun), hindari warna merah yang ada ditubuh anda. Segera panjat pohon, jika sudah sangat mendesak rebahlah badan anda ketanah, kerena kerbau tidak bisa menyeruduk tanah. Hati-hatilah dari injakan kakinya...

Satu lagi yang perlu diingat dalam menghadapi binatang adalah berkeyakinan bahwa mereka juga ciptaan Allah, dengan itu mintalah pertolongan kepada Allah semata.

Bagaimana jika tersesat/terpisah dari rombongan?

Kata nabi kita“domba yang terpisah dari rombongannya akan dimangsa serigala“ dengan itu bersiap-siaplah anda untuk dimangsa???? Jangan kuatir ada beberapa cara agar anda bisa kembali bersatu dengan rombongan. (1) mintalah rombongan untuk berhenti berjalan lewat Handy talky (HT) kemudian mintalah mereka berteriak dengan satu kata misal “huuk” lalu cari arah teriakan sambil melanjutkan teriakan “huuk” ingá allah pertemukan kembali dengan rombongan. Bagai mana kalau anda tidak mempunya HT? Berteriaklah sekuat tenaga hingga teman-teman anda mengetahui kalau anda tersesat, apa bila teman anda telah merespon mintalah mereka berhenti dan lanjutkan teriakan hingga anda kembali bersama rombongan. Ingat!!!sebaiknya teriakan jangan meniru suara binatang hutan, tapi buat kode-kode darurat sesuai dengan kesepakatan sebelum anda memasuki hutan…..ini sangat penting!!

Supaya tidak terpisah dengan rombongan (tersesat)

Ada beberapa trik agar anda tidak terpisah dengan kawan: (1) Pilihlah satu orang pemimpin rombongan (amir rombongan) (2) Buat pasukan dengan satu baris panjang (seperti jalan bebek). Usahaka orang yang paling depan adalah orang yang paling paham tentang hutan (dalil) (3) hendaklah pemegang HT (Bankom) satu orang disiagakan dibarisan depan, tengah dan paling kurang dua orang dibarisan paling belakang. (4) Jika terjadi sesuatu seperti kecapean, Luang air kecil dll mintalah semua pasukan untuk berhenti. (5) Usahakan istirahat dengan teratur, dan selalu mengecek jumlah pasukan dalam settiap saat (6) perbnyaklah berzikir dan kurangilah senda gurau.

Bagaimana jika rombongan anda tersesat di hutan besar?

Ini adalah resiko yang sangat ditakuti oleh para hamba yang gemar berpetualangan kehutan-hutan besar. Tapi jangan kuatir masih ada beberapa usaha yang dapat anda lakukan dan insya Allah menjadi harapan…..!!

1. Lihatlah peta, dan cocokkan arah perjalanan dengan arah mata angin yang ada pada kompas. Lalu lanjutkan perjalanan terus menerus dengan posisi jarum kompas yang sudah anda putuskan. Ingat perjalanan lurus jangan sedikitpun meleset. Anda pasti akan menemukan tepi hutan walaupun tidak sesuai rencana. (mungkin perjalanan berhari-hari, tidak sesuai agenda, finis ketempat lain dll) yang penting anda selamat.
2. Bila GPS berfungsi, anda segera membuat pekiraan! tepi hutan mana yang paling dekat dengan posisi anda? Bantukah dengan peta dan kompas.
3. Usahakan terhubung Pregwensi radio dengan RAPI terdekat, bila berhasil kirimkan pesan darurat kepada mereka.
4. Bila semua usaha gagal, bersiap-siaplah jadi orang hutan…..
















Tidak ada komentar:

Posting Komentar