MITA/CARI

Kamis, 23 Oktober 2014

KATERING KAMPUNG


KATERING KAMPUNG
Seperti biasa aku sibuk dengan promosi kateringku. Aku seperti tidak ada waktu untuk ayahku sebagai seorang  presiden. Bahkan untuk diriku sendiri aku tak punya waktu. Setiap saat yang ada di kepalaku adalah bagaimana kateringku bisa laku keras, populer tanpa pencitraan, diminati, dan mendapat untung yang banyak.
Pada hari pelantikan ayahku, aku sangat sakit hati. Bagaimana tidak, aku diwajibkan mengenakan jas hitam rapi sekalian dasi pedang panjang dipandu celana panjang yang juga berwarna hitam. Semua itu sangat aku banci. Namun apa boleh buat, aku sebagai anak tertuanya  harus tetap mendampinginya pada hari penobatan.
Sebenarnya aku tak begitu peduli dengan urusan ayahku. Sebab beliau sudah sangat terkenal dibandingkan dengan kateringku. Setiap saat kulihat gambar ayahku terpampang di salah satu tivi swasta dengan penuh puja-puji, setiap ucapan ayahku selalu dielu-elu seperti suara dewa. bahkan kadang kala yang tak pernah ayahku buatpun ditampilkan dengan penuh takjub dan mempesona. Boleh dibilang ayahku seperti  tak  pernah buat salah. Jika beliau buat salah, pendukunya rame-rame membela.
Pernah suatu hari ayahku turun dari mobil dinasnya kemudian berjongkok berjam-jam dalam sebuah lobang jalan hanya untuk difoto dan diwawancari oleh salah satu koran nasional yang hampir sempat bangkrut. Baru-baru ini kudengar dari temanku klo lobang itu semakin melebar dan tak pernah diperbaiki. Tapi anehnya, koran nasional itu tak jadi bangkrut gara-gara memasang gambar ayahku disampul depannya.
Lalu bagaimana dengan nasip kateringku? Aku tak bisa berharap banyak kepada ayahku. Sebab ayahku sama sekali tak ada pengalaman dalam bidang katering. Beliau adalah pengusaha perabot kayu, itupun warisan dari nenekku. Ayahkupun tidak bisa berbahasa inggris, sama denganku. Tidak bisa berbica profresinal,  sama dengan ku. Tidak memiliki wibawa, sama denganku. Terlalu planga-plango, sama denganku. Bahkan aku sangat mengkhawatirkan beliau jika dijadikan pimpinan kofrensi negara-negara dunia. Sebagai seorang kepala negara apa yang akan beliau lakukan? Hanya tuhan yang tahu!
Bersambung……..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar