MITA/CARI

Senin, 18 November 2013

PENEMU KOIN EMAS: SAYA MALU SAMA ALLAH

Nama Fatimah akhir-akhir ini santer dibicarakan oleh warga Banda Aceh. Wanita berusia 45 tahun itu mengemuka setelah penemuan koin emas di Aceh. Fatimah adalah orang pertama yang menemukan koin emas itu pada hari Senin 11 November 2013 pukul 12.30 Wib di Gampong Pande. Setelah itulah Banda Aceh heboh. Dari kulit wajahnya yang menghitam, membuktikan ia setiap hari dibakar teriknya matahari. Rutinitas kesehariannya adalah mencari tiram untuk menghidupi keluarganya. Sedangkan suaminya adalah seorang buruh tempel ban kendaraan roda dua. Keluarganya memang tergolong orang miskin Dia lebih sering menyendiri dan sulit ditemui setelah namanya kerap diperbincangkan. Fatimah, setiap harinya mengumpulkan tiram di rawa-rawa tersebut. Setiap pukul 8 pagi, ia setiap hari sudah berada di lokasi itu. Wanita paruh paya itu memang tidak sendiri, ia ditemani oleh 6 orang rekannya. Fatimah memang sulit untuk diwawancarai wartawan. Ia juga tidak mau diambil gambar oleh fotografer dan juga televisi. Bahkan, kalau dibilang dari wartawan, ia pun langsung menghindar. "Jangan foto saya, saya malu sama Allah," ungkap Fatimah dengan bahasa Aceh kental. Setelah melalui proses panjang melakukan pendekatan oleh wartawan. Akhirnya, Fatimah sedikit bercerita kisah ia pertama kali menemukan koin emas itu saat ditemui wartawan, Kamis (14/11). Cerita Fatimah Temukan Koin Emas Menurut kisahnya, saat itu dia bersama rekan seperti biasa mencari tiram. Lokasi letak kaleng yang berisi koin emas itu awalnya lebih dekat dengan rekannya itu. Tapi keberuntungan memihak padanya, karena sudah menjelang siang, rekannya memilih beristirahat. Akan tetapi, Fatimah terus melanjutkan memungut tiram di antara himpitan karang dan bebatuan yang ada di lokasi itu. Fatimah terus bekerja karena tiram yang ada dalam keranjangnya masih sedikit. Tiba-tiba, ia menemukan sebuah benda asing. Lalu ia pun mengambilnya. Ia berpikir awalnya itu adalah sebuah mainan, ia mengambilnya untuk diberikan pada anaknya yang masih duduk di Sekolah Dasar kelas 3. "Saya pikir itu kuningan, mau saya kasih untuk anak untuk dijadikan mainan," tukasnya. Ternyata benda itu adalah emas. Jumlahnya ada sekitar 30 koin emas. Saat pertama menemukan, dia beranggapan temuan itu hanya kepingan koin biasa. Dia juga memanggil rekannya yang sedang beristirahat memperlihatkan temuan itu. Sontak saja, salah seorang dari mereka mengenal itu seperti emas. Karena dibilang itu emas, Fatimah mengatakan pada rekannya ada banyak tumpah waktu dia buka kaleng di rawa-rawa. Rekannya pun langsung terjun kembali mencari keping koin emas yang tumpah tadi. Alhasil, rekannya pun menemukan beberapa keping emas sisa yang tumpah dari kaleng yang pecah. "Waktu itu saya bilang sama rekan saya, dibilang itu emas. Sampai ke rumah saya letakkan koin itu dalam tiram itu," katanya. Karena air laut sudah pasang, kedalamannya sudah mencapai dada orang dewasa, mereka pun menghentikan pencarian. Meskipun sebelumnya mereka tetap mencari dengan melangkah pelan-pelan dan menginjak kakinya ke tanah untuk mencari koin emas itu. "Ada beberapa koin yang tumpah itu diambil oleh rekan saya," sebut Fatimah. Demikian dilansir Merdeka. 30 koin Emas Fatimah, hanya dihargai Rp 5 Juta Mirisnya mendengar kisah Fatimah, Betapa tidak, koin emas yang ia miliki sebanyak 30 butir, hanya dihargai Rp 5 juta. Ceritanya, setelah menemukan koin, ada seorang agen yang tidak ia kenal datang ke rumahnya meminta untuk membeli koin emas itu. "Datang rumah saya minta beli Rp 5 juta 30 keping koin emas itu. Akhirnya saya lepas," tukasnya. Fatimah berniat mengadakan kenduri untuk anak-anak yatim dan fakir miskin atas hasil penjualan koin emas itu. Dari raut wajah, dia terlihat menyesali telah menjual koin emas itu. "Saya malu sama Allah, makanya saya mau kenduri untuk anak yatim," tutupnya, tak mau lagi diwawancara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar